Selasa, 04 Agustus 2015

Pengertian SSID,WEP,WPA,NAT,WPA,MAC ADDRESS

SSID
SSID merupakan sistem identifikasi yang dibuat untuk disebarkan oleh akses point kepada klien sebagai tanda pengenal Access point tersebut.

Tujuan penggunaan SSID ini adalah agar semua wireless klien yang menagkap sinyal-nya dapat mengenali access point tersebut secara otomatis. Koneksi kedua bisa terjadi setelah identitas dari access point dapat dikenali oleh wireless klien.

SSID disebarkan secara broadcast, itu artinya setiap wireless klien yang dapat menangkap sinyal radio access point, maka klien tersebut juga dapat mengenali SSID access point.
SSID tidak selalu disebar secara broadcast, dengan kata lain Adminstrator dapat menonaktifkan mode broadcast. Pada kondisi ini, cara manual adalah satu-satunya cara agar wireless klien dapat terhubung dengan access point.

Pada  mode broadcasat yang disable ini, SSID access point tidak akan bisa dikenali oleh wireless klien meskipun klien tersebut dapat menangkap sinyal radio frekuensi dari access point. Menonaktifkan mode broadcast SSID ini adalah salah satu upaya pengamanan jaringan wireless.

Jadi tidak sembarang pengguna dapat terhubung ke dalam jaringan wireless. Hanya pengguna yang mendapatkan izin dari sang admin yang dapat tergabung ke dalam jaringan, karena mereka pasti diberitahu SSID access point tersebut



perbedaan lAN dengan WAN

LAN

Teknologi LAN
Pada awalnya teknologi LAN telah berkembang secara terpisah-pisah berdasar industri yang mengembangkannya. Teknologi LAN yang banyak digunakan saat ini yaitu;
 Ethernet / Fast Ethernet (CSMA/CD) /Wireless Ethernet /Gigabite Ethernet.
Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972.
 Token Ring / FDDI
Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum
pada tahun 1969.
 100VG-Any LAN
 Wireless LAN
Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar.
 Switch
Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).
 ATM LAN (LANE , LAN Emulator)
Asynchronous Transfer Mode adalah suatu nama teknologi jaringan berkecepatan tinggi yang connection–oriented yang sudah banyak digunakan baik dalam Local Area Network (LAN) maupun Wide Area Network (WAN).
 dll.

WAN

Teknologi WAN
 Router, termasuk internetworking dan port-port interface WAN
berupa sebuah computer yang menguhungkan antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui koneksi jaringan.

 Server-server dial in dan user-user yang melakukan dial out untuk melakukan koneksi
 Switch, memberikan koneksi kepada bandwidth WAN untuk komunikasi data, voice, dan juga video.
 Modem, yang memberikan layanan interface voice, termasuk channel service units/digital service units (CSU/DSU) yang memberikan interface layanan T1/E1; Terminal Adapters/Network Termination 1 (TA/NT1) yang menginterface layanan Integrated Services Digital Network (ISDN).
 System komunikasi dalam teknologi WAN menggunakan pendekatan model layer OSI untuk encapsulation frame seperti halnya LAN akan tetapi lebih difocuskan pada layer Physical dan Data link.
 

 

Pengertian OSPF,RIP,EGP dan ARP

RIP 

RIP adalah Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.
OSPF 
Routing Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protocol standard terbuka yang telah diimplementasikan oleh sejumlah besar vendor jaringan. Alasan untuk mengkonfigurasi OSPF dalam sebuah topologi adalah untuk mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing, mempercepat convergance,serta membatasi ketidakstabilan network disebuah area dalam suatu network.
EGP
 EGP atau Exterior Gateway Protocol merupakan protokol yang mengumumkan kepada Autonomous System yang lain tentang jaringan yang berada dibawahnya. Maka jika sebuah Autonomous System ingin berhubungan dengan jaringan yang ada dibawahnya maka mereka harus melakukannya sebagai router utama. Akan tetapi kelemahan protokol ini tidak bisa memberikan rute terbaik untuk pengiriman paket data.
 ARP 
ARP atau Address Resolution Protocol merupakan sebuah protokol yang bertanggung jawab mencari tahu Mac Address atau alamat hardware dari suatu Host yang tergabung dalam sebuah jaringan LAN dengan memanfaatkan atau berdasarkan IP Address yang terkonfigurasi pada Host yang bersangkutan.

  tambahan perangkat WAN 

CSU/DSU


Jalur komunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai.
Untuk jalur digital, sebuah Channel Service Unit (CSU) dan Data
Service Unit (DSU) dibutuhkan. Keduanya sering digabung menjadi
sebuah perangkat yang disebut CSU/DSU.

Modem

Modem adalah sebuah perangkat dibutuhkan untuk
mempersiapkan data untuk transmisi melalui local loop. Modem
lebih dibutuhkan untuk jalur komunikasi analog dibandingkan
digital. Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan
memodulasi dan demodulasi sinyal. Sinyal digital ditumpangkan
ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan.
Modul NTW.OPR.200.(2).A 17
Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal
digital atau demodulasi.

  Communication Server

Communication Server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna
dial-in dan remote akses ke LAN. Communication Server memiliki
beberapa interface analog dan digital serta mampu melayani
beberapa user sekaligus
protokol jarinagn WAN 

Protokol HDLC (High Level Datalink Control)

1.HDLC merupakan sebuah protokol yang bekerja pada lapisan datalink. Pertama kali dibuat oleh ISO, merupakan sebuah protokol yang menetapkan metode enkapsulasi data pada koneksi fisik kabel serial dengan data rate 9600 bps. .HDLC biasa digunakan pada jenis koneksi leased line dan mekanisme autentikasi tidak harus digunakan.
HDLC merupakan enkapsulasi default dari sistem router Cisco. Akan tetapi HDLC yang digunakan oleh router Cisco adalah HDLC yang dibuat sendiri oleh Cisco. Hal ini dikarenakan HDLC yang dikeluarkan oleh ISO memiliki kelemahan, yaitu masih bersifat single protocol. Sedangkan HDLC yang dibuat oleh Cisco memiliki kemampuan multiprotocol. HDLC mampu mengenkapsulasi beberapa jenis data yang menggunakan routed protocol (IP, IPX, dsb) atau protokol layer 3 dan pengirimannya dilakukan secara simultan.
HDLC dapat diimplementasikan pada interface serial yang terdapat pada dedicated router dari vendor Cisco, dengan menggunakan perintah:
Router(config) # int s0Router(config‐if) #encapsulation hdlc
Untuk memeriksa apakah HDLC sudah terpasang pada interface serial, dapat digunakan perintah show interface serial0, perhatikan bagian yang menerangkan adanya HDLC Encapsulation.

2. PPP (Point to Point Protocol)


PPP (Point to Point Protocol) merupakan protokol data link layer yang dapat digunakan pada media asynchrounous serial atau synchrounous serial. PPP pada dasarnya merupakan pengembangan dari protokol SLIP (Serial Line Interface Protocol), yaitu sebuah protokol standard point to point yang menggunakan protokol TCP/IP. PPP memiliki kemampuan untuk melakukan proses autentikasi dan bersifat multiprotocol, sehingga menjadi solusi yang banyak digunakan untuk komunikasi WAN. Segmentasi protokolnya dapat dilihat Pada gambar dibawah ini
http://materitkj11.blogspot.com/ 
3. Protokol X.25 dan LAPB (Link Access Procedure Balanced)

Pendekatan tradisional packet switching memungkinkan penggunaan X.25 yang tidak hanya menentukan interface user dari jaringan WAN, akan tetapi juga mempengaruhi desain internal jaringan, dengan beberapa pendekatan:
  1. Packet-packet control panggilan, yang diperlukan untuk mensetup dan membubarkan sirkuit virtual, dibawa pada channel yang sama pada sirkuit virtual yang sama sebagai paket data. Akibatnya, diperlukan pensinyalan inband.
  2. Multiplexing sirkuit virtual menempati layer 3 model komunikasi OSI.
  3. Baik layer 2 maupun layer 3 mencakup mekanisme kendali aliran dan koreksi kesalahan.
http://materitkj11.blogspot.com/
X.25 merupakan sebuah protokol standar yang mendefinisikan hubungan antara sebuah terminal dengan jaringan packet switching. X.25 didesain untuk dapat melakukan pengiriman dan penerimaan data melalui jalur analog. Protokol X.25 beroperasi pada layer network, sedangkan layer datalink dikelola oleh protokol LAPB (Link Access Procedure Balanced) yang menyediakan kehandalan dan mekanisme sliding windows.

4. Frame Relay


Jaringan Frame Relay dirancang untuk dapat menampilkan kualitas koneksi yang lebih efektif dibandingkan dengan X.25. Protokol Frame Relay mendefinisikan proses pengiriman data melalui sebuah jaringan data publik, dengan sifat koneksi yang connection oriented. Overhead (header) yang diberikan oleh encapsulasi Frame relay mempunyai kapasitas yang lebih kecil dibanding dengan header dari encapsulasi X.25, hal ini akan menyebabkan kualitas koneksi Frame relay dinilai lebih baik.
http://materitkj11.blogspot.com/
Frame Relay mempunyai kelemahan yaitu berkurangnya kemampuan flow control dan error correction antar jalur router – link frame relay, akan tetapi kemampuan ini tersedia pada lapisan diatasnya.Frame relay mempunyai kelebihan, yaitu dapat menyediakan proses komunikasi yang ringan. Fungsi protokol yang diperlukan pada interface pemakai jaringan menjadi berkurang saat terjadi proses encapsulasi frame relay, akibatnya delay lebih rendah dan laju penyelesaian komunikasi yang lebih tinggi dapat terjadi.
 routing
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.

Konsep dasar routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.
  • Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
  • Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
Jenis Konfigurasi Routing
  1. Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
  2. Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
  3. Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.
PENEGRTIAN RIP,OSPF,EGP dan  ARP
 RIP



:
 

 

 

 

 

 

 

 

Simulasi Konfigurasi WAN dengan Cisco Packet Tracer

Langkah-langkah :
  1. Atur IP address PC-0 menjadi 192.168.1.21 dengan subnet mask 255.255.255.240 gateway 192.168.1.17
  2. Atur IP address PC-1 menjadi 192.169.1.50 dengan subnet mask 255.255.255.240 gateway 192.168.1.49 
     
     

                                                      Gambar 1: Desain Jaringan WAN
  3. Klik 2x router dan atur setiap interfacenya dengan masuk pada tab CLI
  4. Misal pada router 0 :

    a.  Jika ada pertanyaan awal ketik 'no' aja
    b.  Kemudian Enter dan Enter sampai muncul seperti ini…
    c.  Router>enable --> 'mengaktifkan router'
    d.  Router#configure terminal --> 'configurasi router'
    e.  Router(config)#interface fa 0/0 --> 'mengaktifkan ethernet 0/0' – 'sesuaikan dengan pengaturan awal 0/0 atau 0/1'
    f.  Router(config-if)#ip address 192.168.1.17 255.255.255.240 --> 'memberikan ip address dan subnet mask'
    g.  Router(config-if)#no shutdown --> 'router tidak boleh mati'
    h.  Router(config-if)#exit --> 'keluar dari Ethernet 0/0'
    i.  Router(config)#interface fa 0/1 --> 'mengaktifkan Ethernet 0/1'
    j.  Router(config-if)#ip address 192.168.1.33 255.255.255.240 --> 'memberikan ip address dan subnet mask'
    k.  Router(config-if)#no shutdown --> 'router tidak boleh mati'
    l.  Router(config-if)#exit --> 'keluar dari Ethernet 0/1'
    m.  Router(config)#exit --> 'keluar dari konfigurasi router'
    n.  Router#write --> 'menyimpan perintah-perintah sebelumnya agar router dapat berjalan normal'
  5. Lakukan hal yang sama pada router 1 :

    a.  Jika ada pertanyaan awal ketik 'no' aja
    b.  Kemudian Enter dan Enter sampai muncul seperti ini…
    c.  Router>enable
    d.  Router#configure terminal
    e.  Router(config)#interface fa 0/0
    f.  Router(config-if)#ip address 192.168.1.49 255.255.255.240
    g.  Router(config-if)#no shutdown
    h.  Router(config-if)#exit
    i.  Router(config)#interface fa 0/1
    j.  Router(config-if)#ip address 192.168.1.46 255.255.255.240
    k.  Router(config-if)#no shutdown
    l.  Router(config-if)#exit
    m.  Router(config)#exit
    n.  Router#write
  6. Oke, pengaturan ip addres pada setiap router sudah dilakukan, namun, hal ini tidak serta merta PC0 dan PC1 langsung terhubung, jika diping pasti masih belum terhubung.

                                                                            
                                          Gambar 2: Error!! Router belum terhubung.
  7. Penyebabnya adalah belum ada penyetting-an EIGRP. EIGRP ini berfungsi untuk menghubungkan router 1 dengan router yang lain, dengan cara mengenalkan network-network pada setiap interface yang berada pada router itu sendiri. Ya, kurang lebihnya kayak pengaturan gateway pada setiap kompi gitu….pembahasan network ini sendiri yang sedikit rumit, disini langsung saja saya pilihkan contoh kasus yang mudah, sedangkan untuk network, akan saya coba membahasnya pada artikel selanjutnya, intinya alamat network itu tidak bisa dipakai pada jaringan sama halnya seperti broadcast.
  8. Selanjutnya adalah setting EIGRP
  9. Pada router 0
a.       Press RETURN to get started. --> 'langsung aja enter'
b.      Router>enable --> 'mengaktifkan router kembali'
c.       Router#configure terminal --> 'masuk pada konfigurasi router'
d.      Router(config)#router eigrp 10 --> 'masuk pada pengaturan router eigrp 10'
e.       Router(config-router)#network 192.168.1.17 --> 'atur network gateway atau fa 0/0'
f.       Router(config-router)#network 192.168.1.49 --> 'atur network fa 0/1'
g.      Router(config-router)#exit --> 'keluar dari konfigurasi router eigrp'
h.      Router(config)#exit --> 'keluar dari konfigurasi router'
i.        Router#write --> 'lakukan penyimpanan'
1       10.  Pada router 1

a.         Press RETURN to get started. --> 'langsung aja enter'
b.         Router>enable
c.         Router#configure terminal
d.        Router(config)#router eigrp 10
e.         Router(config-router)#network 192.168.1.49
f.          Router(config-router)#network 192.168.1.46
g.         Router(config-router)#exit
h.         Router(config)#exit
i.           Router#write

1      11.   Kalo sudah, sekarang coba kita ping dari PC-0 ke PC-1.



Gambar 3 : ping telah berhasil
1..Keamanan jaringan komputer adalah proses untuk mencegah dan    mengidentifikasi penggunaan yang tidak sah dari jaringan komputer.

2.Implementasi
  Ada tiga macam Computer security yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari antara         lain :
          1. Keamanan eksternal / external security
    Berkaitan dengan pengamanan fasilitas komputer dari penyusup dan bencana seperti      kebakaran /kebanjiran.
          2. Keamanan interface pemakai / user interface security
      Berkaitan dengan indentifikasi pemakai sebelum pemakai diijinkan mengakses                  program dan data yang disimpan
         3. Keamanan internal / internal security
     Berkaitan dengan pengamanan beragam kendali yang dibangun pada perangkat keras        dan sistem operasi yang menjamin operasi yang handal dan tak terkorupsi untuk             menjagaintegritas progam dan data

3.Jenis-Jenis sistem keamanan Jaringan komputer

Sebuah jaringan komputer harus memiliki untuk menghindari berbagai macam serangan oleh para hacker/cracker. Bagi para administrator jaringan pun harus jeli dalam menggunakan jenis sistem keamanan yang digunakan. Pada dasarnya jenis keamanan dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:


1. Keamanan fisik

Keamanan fisik lebih ditekankan pada hardware. Hal ini digunakan untuk melindungi hardware tetap dalam kondisi baik untuk melakukan operasi pada jaringan.


2. Kemanan jaringan

Keamanan jenis ini lebih bertipe ke abstrak. Jadi kemanan ini dilakukan oleh benda yang tidak tampak, baik itu menggunakan software atau perintah lainnya. Contoh pengamanan jaringan adalah dengan menggunakan firewall ataupun proxy yang digunakan untuk mem filter user yang akan menggunakan jaringan.


3. Otorisasi akses

Otorisasi akses adalah penggunaan password atau kata sandi jika kita ingin mengakses sesuatu di jaringan. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan hanya user tertentu saja yang diperbolehkan untuk mengakses jaringan.


4. Proteksi Virus

Virus adalah sebuah metode penyerangan sistem komputer dengan menggunakan sebuah program yang dapat membuat sistem kacau dan mengalami kerusakan. Virus sendiri bisa diatasi dengan menginstall antivirus pada komputer dan selalu update databasenya yang terbaru.


5. Penanganan bencana

Perencanaan bencana adalah Perencanaan langkah-langkah yang akan diambil jika terjadi bencana yang mengakibatkan rusaknya sebuah sistem dan hilangnya data-data penting. Hal ini dimaksudkan agar kerusakan pada sistem lebih cepat teratasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar